Blog

3 Karakter Phobia Hujan, Kamu yang Mana Nih?

Apasih yang sering sobat Plevia rasakan ketika musim hujan tiba? Seneng, sedih, takut atau merasa cemas? Nah, kali ini Plevia mau berbagi informasi buat sobat Plevia tentang kecenderungan karakter phobia hujan. Ada 3 jenis karakter phobia hujan lho, guys. Apa aja sih? Yuk kita bahas satu persatu tipe-tipe phobia hujan.

  • Pluviophile

Pluviophile merupakan sebutan bagi orang-orang pengagum hujan. Mereka adalah orang yang merasa damai dan bahagia ketika hujan mendera dan tidak phobia hujan maupun petir. Seorang Pluviophile menyukai hujan bukan hanya dengan melihatnya saja, tetapi  juga rela jika hujan membasahi mereka, bahkan terkadang ada hasrat untuk bermain di tengah hujan. Seorang Pluviophile juga merasakan kedamaian serta kebahagian di kala hujan turun. Apakah kamu salah satu dari mereka guys? Sungguh kamu adalah orang-orang yang beruntung guys!

  • Ombrophobia

Ombrophobia merupakan karakter phobia hujan yang berupa rasa takut akan hujan, meliputi gangguan kecemasan umum dan biasa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Orang yang mengalami Ombrophobia akan merasakan tanda-tanda seperti detak jantung yang cepat, berusaha santai padahal dari mimik wajah tergambar kecemasan yang tidak biasa, gemetar, atau bahkan sampai melarikan diri untuk bersembunyi dari hujan. Ombrophobia ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya seperti ketakutan karena seringnya konsumsi berita bencana alam, atau bisa juga karena insiden traumatis saat hujan dimasa lampau yang sulit dilupakan. 

  • Astraphobia

Astraphobia merupakan karakter phobia hujan yang berupa rasa takut yang ekstrim terhadap petir dan kilat. Rasa takut pada petir dan kilat ini dapat terjadi pada semua orang dari segala usia. Meskipun takut petir dan kilat lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Pada orang yang normal, takut terjebak dalam badai petir dan kilat itu wajar. Akan tetapi orang dengan astrafobia akan mengalami reaksi kecemasan dan ketakutan yang berlebihan, terlalu ekstrem, bahkan tidak bisa dikendalikan. Pada kondisi normal, orang akan meneduh dan berlindung ketika petir dan kilat mulai bermunculan, namun bagi astraphobia, akan memiliki reaksi yang berbeda, mereka akan merasa cemas yang berlebihan. Kemudian kecemasannya akan berubah menjadi serangan panik yang lebih besar dan menimbulkan beberapa gejala seperti, tubuh gemetar, telapak tangan berkeringat, sakit dada, tubuh mati rasa, mual, jantung berdebar kencang (palpitasi jantung), dan sulit bernapas. Seperti phobia pada umumnya, seseorang mungkin memiliki phobia pada petir dan kilat karena trauma yang pernah dialami. Ketika seseorang mengalami pengalaman traumatis yang terkait dengan petir dan kilat, ia mungkin lebih rentan memiliki Astraphobia. Jika seseorang pernah melihat orang lain terluka akibat petir dan kilat, ini juga bisa menjadi penyebab Astraphobia.

Nah, sekarang udah paham kan beberapa karakter phobia hujan? Jadi kalian tipe yang mana nih? Semoga kalian tipe Pluviophile yah, soalnya kan ada Plevia yang setia menemani kalian, jadi kalian nggak perlu tuh takut sama hujan maupun petir. Yang terpenting selalu berhati-hati di jalan dan jangan lupa selalu bawa Plevia selama musim hujan.

Write a comment