Manusia Menciptakan Hujan? Itu Hujan Buatan, Bukan Kutukan!

Ketika membicarakan tentang fenomena hujan, mungkin langsung terbenam dalam pikiran kita bahwa hujan merupakan fenomena alam yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Alasannya karena hujan yang merupakan siklus alam yang tidak dapat dibuat ataupun dikontrol oleh manusia. lalu, bagaimana jika ternyata manusia bisa membuat hujan buatan dengan bantuan teknologi? Yuk, kenalan lebih lanjut tentang Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dikenal dengan konsep hujan buatan.
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) diperkenalkan sebagai hasil inisiatif manusia dalam mengelola air di atmosfer dengan cara meningkatkan atau menurunkan intensitas curah hujan di suatu daerah sesuai dengan kebutuhan. TMC pada awalnya hanya digunakan untuk mendukung pertumbuhan sektor pertanian. Namun, seiring dengan berjalannya waktu TMC mulai menunjukkan potensinya sebagai alat pencegahan bencana. Dengan demikian, teknologi ini berperan sebagai alat mitigasi kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh perubahan iklim atau cuaca ekstrem.
TMC atau hujan buatan terbentuk melalui distribusi bahan yang memiliki sifat higroskopis, seperti garam (NaCl) yang ditaburkan di awan. Tujuannya adalah untuk memacu proses kondensasi sehingga awan menjadi lebih padat. Dengan harapan, hujan dapat turun lebih awal dari siklus alaminya. Konsep ini juga bisa diterapkan untuk mencegah hujan dengan membuat hujan jatuh terlebih dahulu di lautan.
Pada umumnya, bahan higroskopis dikirimkan ke awan menggunakan pesawat terbang, sebuah metode yang tentunya sudah cukup dikenal. Namun, seiring berkembangnya teknologi, TMC bisa dilakukan dengan alternatif lain yang lebih efisien. Metode alternatif ini dikenal dengan Ground Based Generator (GBG). Sesuai dengan namanya, alat ini dirancang khusus untuk digunakan di permukaan bumi, terutama di lereng gunung. Penempatan di area pegunungan bertujuan agar garam dapat dengan mudah mencapai awan. Nantinya, garam tersebut akan dihantar ke awan menggunakan semai flare yang dibantu oleh aliran angin gunung.
Nah, sekarang kamu pasti sudah lebih paham mengenai hujan buatan bukan? Eits! Tetapi, perlu diingat lagi. Hujan buatan tidak bisa sembarangan diaktifkan disaat cuaca panas. Karena semua bergantung kepada kehadiran awan, serta kondisi alam yang mendukung.
Meski begitu, kita semua tahu bahwa hujan bisa turun kapan saja dan tanpa peringatan. Oleh karena itu, jangan sampai lupa untuk selalu menyediakan jas hujan Plevia dimanapun dan kapanpun ya. Karena sebagai langkah antisipasi cuaca tak menentu seperti yang terjadi belakangan ini. Siap sedia menghadapi hujan dengan Plevia!