Blog

Kenali Perbedaan Musim Panas dan Musim Kemarau di Indonesia

Musim panas dan musim kemarau adalah dua musim yang berbeda namun seringkali membingungkan bagi sebagian orang terutama di wilayah Indonesia. Di Indonesia, kedua musim ini memiliki karakteristik yang berbeda tergantung pada wilayahnya. Kira-kira apa saja perbedaanya? Simak penjelasannya melalui artikel berikut ini! 

Musim panas ditandai dengan suhu udara yang cenderung lebih tinggi daripada musim kemarau. Pada musim panas, suhu udara mencapai puncaknya dan terasa lebih panas pada siang hari. Sementara itu, musim kemarau juga cenderung panas, tetapi tidak sepanas musim panas. 

Perbedaan yang paling mencolok di kedua musim ini adalah curah hujan. Pada musim panas, curah hujan cenderung lebih rendah atau bahkan hampir tidak ada hujan sama sekali. Sebaliknya, musim kemarau ditandai dengan kurangnya hujan dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga daerah-daerah tertentu dapat mengalami kekeringan.

Musim panas cenderung memiliki tingkat kelembaban udara yang lebih tinggi, sehingga terasa lebih lembap dan panas. Sementara itu, musim kemarau memiliki kelembaban udara yang lebih rendah, sehingga membuat cuaca terasa lebih kering dan menyebabkan kulit dan bibir menjadi kering.

Di beberapa wilayah Indonesia, kedua musim ini dapat memiliki durasi yang berbeda. Musim panas biasanya berlangsung selama beberapa bulan dan biasanya terjadi di antara musim hujan. Sementara itu, musim kemarau dapat berlangsung lebih lama. 

Kedua musim ini memiliki efek lingkungan yang berbeda. Musim panas dapat menyebabkan tingkat kekeringan yang tinggi dan bahkan risiko kebakaran hutan. Sedangkan musim kemarau juga dapat menyebabkan kekeringan, kekurangan air bersih, dan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan akibat polusi udara.

Itulah beberapa perbedaan antara musim panas dan musim kemarau di Indonesia. Kita perlu mengetahui karakteristik kedua musim tersebut agar dapat lebih siap menghadapi perubahan cuaca dan mengambil langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan dan lingkungan. Meskipun pada kedua musim tersebut intensitas hujan mulai berkurang alangkah baiknya kita tetap sedia jas hujan sebagai langkah antisipasi jika tiba-tiba turun hujan. Sehingga kita bisa menjaga tubuh agar tetap kering dan terhindar dari masuk angin dan penyakit lainnya. 

Namun perlu diketahui juga ketika akan memilih jas hujan untuk persiapan musim kemarau dan panas. Pilihlah jas hujan dengan bahan yang tebal, awet, dan anti rembes. Ketiga kategori jas hujan ini bisa kamu dapatkan dari jas hujan Plevia yang terbuat dari bahan PVC yang tebal, awet, dan tentunya anti rembes untuk dipakai disegala cuaca.

Write a comment