Blog

Hujan Turun, Timbul Kenangan? Secara Psikologi Seperti Apa Sih?

Katanya, hujan seringkali membangkitkan kenangan dan membuat sendu. Ada yang mempercayainya, ada pula yang menganggap itu tergantung dari masing – masing orang. Tapi ternyata ada penjelasan secara psikologis, mengapa seseorang yang biasanya ceria jadi lebih mudah galau dan merasa sedih ketika hujan.

Pernahkah anda mendengar istilah Seasonal Affective Disorder ? yaitu kondisi yang membuat seseorang merasa sendu selama musim dingin. Gangguan ini terjadi karena kurangnya paparan sinar matahari dan berpengaruh terhadap kondisi hormonal pengatur suasana hati. Dalam literatur, SAD ditemukan di negara 4 musim, bagaimana dengan di Indonesia? Psikiater dari RS Omni Alam Sutra Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan istilah itu banyak dipakai di negara-negara 4 musim. Kalau di Indonesia tidak ada.

Melihat kepustakaan, kita melihat terjadi terutama di negara-negara seperti AS dan Eropa yang punya musim dingin. Indonesia tidak ada gangguan SAD karena iklimnya tropis, di mana kebutuhan cahayanya terpenuhi sepanjang tahun. Bahkan kalau musim hujan saja masih panas. Gangguan SAD berhubungan dengan dengan tidak adanya cahaya akibat sinar matahari yang sedikit.

Gangguan SAD yang dibiarkan berlarut-larut bisa berkembang menjadi depresi. Itulah sebabnya penderita SAD diterapi dengan light terapi, yaitu terapi dengan dipaparkan cahaya karena gangguan ini merupakan dampak tidak adanya cahaya matahari. Pada musim dingin di negara 4 musim, memang tidak ada sinar matahari dari pagi sampai sore.

Gejala dan tanda-tanda SAD mirip dengan gangguan suasana hati, yaitu mulai dari penurunan mood, afek psikis motorik yang menurun, malas, lelah dan rasa tidak berguna. Bedanya, gangguan tersebut dipengaruhi oleh musim. Walau demikian, dr Andri menjelaskan bahwa SAD sebenarnya bukan gangguan kejiwaan.

Untuk didiagnosis memiliki gangguan kejiwaan, gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas setidaknya muncul selama 2 minggu. Penanganannya juga tergantung dengan hasil diagnosis. Jika masuk kategori gangguan suasana hati, maka dokter akan menangani sesuai penanganan gangguan suasana hati. Jika masuk kategori depresi maka ditangani seperti pasien depresi.

Kecenderungan seseorang untuk mengalami SAD selain dipengaruhi oleh faktor lingkungan, juga bisa terjadi karena faktor psikis yang sudah dialami individu tersebut. Memang pada banyak kasus, umumnya banyak orang mengalami perubahan energi ketika musim dingin atau disebut feeling blue, tapi bukan berarti langsung bisa dikatakan mengalami SAD.

Adapun gejala SAD syndrome yang perlu kita ketahui yaitu munculnya perasaan sedih, cemas, mudah menggerutu, moody, kehilangan minat akan aktivitas yang biasa dikerjakan, sering mengantuk terutama di siang hari, cepat putus asa, sulit konsentrasi dan malas beraktivitas. Kecenderungan seseorang untuk mengalami ‘SAD’ selain dipengaruhi oleh faktor lingkungan, juga bisa terjadi karena faktor psikis yang sudah dialami individu tersebut.

Walaupun sangat berpengaruh pada suasana hati dan dapat mengakibatkan depresi ringan, sindrom yang satu ini tidak bisa dimasukkan dalam kategori gangguan kejiwaan. Karena umumnya akan hilang dengan sendirinya seiring berakhirnya musim hujan dan tidak semua orang mengalaminya. Gangguan tersebut tergantung individu masing-masing dan situasi atau kondisi yang sedang dia hadapi. Menurut penelitian, gangguan ini terjadi karena kurangnya paparan sinar matahari dan berpengaruh terhadap kondisi hormonal pengatur suasana hati. Untuk itu, penderita SAD syndrome perlu diterapi dengan light therapy, dimana penderita dipaparkan dengan cahaya untuk mengatasi kondisinya. Jika anda tidak dapat menemukan light boxes untuk terapi, masih ada beberapa tips untuk menghindari dan mengurangi gejala SAD syndrome ini. Jadi, apakah anda merasa galau ? atau anda merasa mengalami SAD syndrome? segera nyalakan lampu kamar anda, berkumpullah dengan orang-orang tercinta, dan jauhi social media untuk sementara.

Baca juga artikel tentang hujan lainnya.

Write a comment